Haramkah Mengemis Itu???
Di saat lampu merah, ia bekerja. Di waktu pintu terbuka, ia mengajukan tangan. Di kala selesai ibadah, mereka bersiap – siap. Pada dasarnya, mereka tidak pernah ingin melakukan hal tersebut. Mereka hanya terjebak oleh keadaan yang memaksa mereka untuk melakukan hal tersebut, agar mereka tetap bertahan hidup. Dan tidak pernah mereka memiliki mimpi untuk menjadi seperti demikian. Mungkin, mereka tidak dalam keadaan seberuntung kita. Mereka harus mengumpulkan logam – logam kurang berharga bagi kita untuk butir – butir nasi yang sangat mereka butuhkan. Tapi, terkadang mereka dapat dengan mudah mendapatkan berlembar – lembar kertas. Bahkan, mereka dapat membeli sesuatu yang sangat tinggi nilainya. Dan hal ini dapat membuat banyak orang iri melihatnya. Mereka yang tergolong “beruntung”, menginginkan profesi yang terlalu dianggap. Orang –orang yang beruntung ini ingin lebih beruntung dengan cara menjadi orang yang kurang beruntung. Maka di sini, terjadi perbedaan niat untuk “meminta – minta”. Di satu sisi, orang – orang yang kurang beruntung tersebut mengemis untuk mencukupi kebutuhan hidupnya agar dapat bertahan hidup. Sedangkan di sisi lain, orang – orang yang iri akan pernghasilan dari meminta – minta tersebut melakukannya untuk menambah perhasilannya agar cepat kaya.
Setiap manusia, selalu diberi otak dan tubuh untuk melakukan segala aktivitas yang sesuai dengan tahapan usianya. Dan manusia yang tergolong dalam usia produktif diberi kesempatan untuk bekerja demi mencukupi kebutuhannya sehari –hari. Ia dituntut sanggup mencukupi kebutuhannya sehari – sehari. Dengan otaknya, ia dapat berpikit kreatif dan dengan tubuhnya, ia mampu bekerja. Negara juga membantu usaha – usahanya untuk mencari penghidupan hingga seseorang tersebut tidak mampu lagi untuk berusaha atau bekerja. Jadi, mengemis merupaka pilihan terakhir apabila orang tersebut benar – benar dan sangat tidak mampu untuk berusaha dan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari. Mengemis juga tidak dianjurkan, karena kita seolah – olah tidak menghargai semua kelebihan pada manusia yang diberikan oleh Allah SWT. Dan mengemis bukanlah suatu profesi, melainkan suatu keadaan di mana kita memang benar- benar sangat tidak sanggup utnuk berusaha dan bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup kita sehari – hari. Dan apabila kita sebenarnya sanggup untuk berusaha bekerja demi memenuhi kebutuhan kita sehari – hari dan kita tidak ingin melakukannya dan lebih memilih untuk mengemis, kita adalah orang – orang yang tidak bersyukur dan hal tersebut adalah hal yang merugikan diri kita sendiri.
Diky Cahya Tyamahendra (35432)
Fisika Teknik
Haramkah Mengemis Itu??? (Diky's said)
Diposting oleh
5ampere
, Selasa, 06 Oktober 2009 at 01.04, in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar