Haramkah Mengemis itu?
Berawal dari fatwa MUI yang menyatakan bahwa mengemis itu haram. Ini berdasarkan fakta bahwa ada suatu desa yang bernama desa pengemis. Di desa itu warganya kebanyakan berprofesi sebagai seorang pengemis. Saat hari raya atau hari – hari tertentu mereka berangkat ke kota untuk meminta – minta layaknya seorang pengemis. Padahal di desa mereka, mereka adalah seorang yang sangat berkecukupan bahkan lebih. Ironis sekali, mengingat banyak orang yang sebenarnya benar – benar membutuhkan uluran tangan kita.
Mengemis itu adalah pekerjaan yang sangat terpaksa saat kita tidak mampu lagi melakukan pekerjaan seperti layaknya orang normal lain. Ada banyak alasan kenapa orang – orang memilih untuk mengemis. Alasan klasik yang sering kita dengar adalah sempitnya lapangan pekerjaan. Apakah sebegitu sulitnya saat ini untuk mendapatkan penghidupan?. Padahal kalau kita cukup cermat dan mau berusaha pasti ada jalannya. Rejeki dan Jodoh sudah diatur oleh Allah SWT tinggal bagaimana kita “menjemputnya”. Apakah jalan yang baik dan lebih terhormat, tetapi banyak rintangannya? Atau jalan yang mudah, tetapi tidak baik dan rendah?, Jawabannya ada di dalam diri masing – masing individu.
Malas dan sudah merasa enak dengan kehidupan mengemis juga faktor utama kenapa makin lama di Indonesia jumlah pengemis makin banyak tiap tahunnya. Sering kita lihat pengemis yang masih muda bahkan anak – anak mengemis di jalan. Bayangkan jika generasi muda saat ini hanya mengemis dan mengemis. Terutama anak – anak yang harusnya menikmati masa kanak – kanaknya dengan senang. Mereka tidak bisa melakukannya karena harus mengemis untuk mendapatkan sesuap nasi. Bangku pendidikan juga tak pernah mereka dapatkan. Saat mereka sudah beranjak dewasa mereka akan terbasa dengan kehidupan seperti itu dan malas untuk berusaha lebih baik mencari penghidupan yang layak.
Sebenarnya di Agama Islam telah jelas bahwa orang – orang yang berhak mendapatkan zakat ada delapan orang, salah satunya pengemis itu. Namun, kalo begini ceritanya apakah mereka – mereka ini pantas dan layak mendapatkan uluran tangan kita?. Di jaman yang sulit ini kita dituntut lebih kreatif dalam menghadapi setiap masalah yang ada. Ingat, masalah akan terus hadir dan itu nyata, tidak ada jalan lain selain menghadapinya. Kita sebagai mahasiswa, generasi harapan bangsa, ujung pembangunan bangsa harus mampu mengatakan “Kita Bisa”.
Rifqi Dwi Prabowo (35539)
Fisika Teknik
Haramkah Mengemis Itu??? (Rifqi's said)
Diposting oleh
5ampere
, Selasa, 06 Oktober 2009 at 01.48, in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar